Now You See Me 2

The Plot
Ini kisah lanjutan The Four Horsemen dan Dylan Rhodes (Mark Ruffalo) yang kali ini harus menghadapi si scientist pintar, Walter Mabry (Daniel Radcliffe).

The Comment
Now You See Me 2 (2016) adalah sekuel dari salah satu film terasik yang ditonton movietard di tahun 2013, Now You See Me, yang reviewnya dapat dibaca disini. Now You See Me menjadi film bertema ‘pencurian’ yang dibalut dengan trik-trik sulap sehingga membuat audiens terhibur seperti layaknya ketika tengah menonton pertunjukkan sulap sebenarnya, seolah belum cukup, movietard pun juga dibuat berguman ‘damn it!’ ketika mengetahui twist yang tersaji di akhir film. Jadi, ketika di tahun 2013 tersebut, pembicaraan mengenai sekuel Now You See Me sudah terdengar, tentunya, movietard menjadi salah satu audiens yang tidak sabar menunggu kelanjutan kisah aksi The Four Horsemen. Seperti layaknya franchise Fast and Furious yang mengusung berbagai aksi ‘pencurian’ dalam balutan balapan liar yang mendebarkan, Now You See Me tampaknya akan menjadi franchise aksi ‘pencurian’ dalam balutan trik-trik sulap yang menyenangkan.

Story plot yang kali ini ditulis Ed Solomon seorang diri mengambil seting satu tahun setelah grand show The Fourhorsemen di 5 Pointz New York yang sangat cool, masih ingat kan dengan adegan hujan uang di kala itu? Setahun setelahnya, alih-alih kembali ke panggung sulap, The Fourhorsemen justru harus ‘kucing-kucingan’ dengan FBI. Hidup dalam pelarian inilah yang membuat Daniel Atlas (Jesse Eisenberg) sedikit gerah ketika handler sekaligus agen FBI Dylan Rhodes (Mark Ruffalo) selalu menyuruhnya bersabar. Jadi, ketika Rhodes mengajukan misi baru pada acara peluncuran program komputer, The Fourhorsemen kembali bersemangat walaupun terjadi pergantian anggota, dimana si cantik Henley Reeves (Amy Adams) digantikan dengan si tomboy Lula (Lizzy Caplan). Misi tersebut realitasnya gagal akibat whistle-blower yang membuat tidak hanya The Fourhorsemen terjebak, tetapi juga Rhodes yang sudah diketahui perannya sebagai double agen. Dengan kondisi seperti ini, Atlas mau tak mau mengambil alih tampuk kepemimpinan The Fourshorsmen, berhasilkan Atlas dan rekan-rekan?

Now You See Me 2 hadir dengan formasi hampir lengkap, dimana karakter sidekick pada seri pertama seperti Michael Caine dan Morgan Freeman pun turut hadir *dan tetap dengan twist!*. Satu-satunya main cast yang hilang dalam sekuel ini adalah Adams yang terpaksa digantikan Caplan karena kondisi Adams yang tengah hamil di masa syuting. Bukan kehilangan yang besar karena tanpa mengecilkan peran Adams, sesungguhnya beban terberat pada seri pertama dipegang oleh Rufallo sebagai si agen FBI yang mengejar The Fourhorsemen. Pada seri kedua ini, beban yang sebelumnya di tangan Ruffalo dialihkan sebagian ke Eisenberg. Audiens yang mengikuti seri pertama telah memahami ego Atlas yang besar, dan di seri kedua ini, keinginan aktualisasi Atlas sebagai pesulap hebat yang layak menjadi bagian dari The Eye berhasil dimanfaatkan dengan baik yang membuat kisah Now You See Me 2 bergerak lebih intens pada setengah babak pertama.

Tidak seperti versi pertama yang mengedepankan peran The Fourhorsemen sebagai robin hood modern yang tampil keren di panggung, kisah di versi sekuel ini sesungguhnya lebih sederhana, yaitu bagaimana The Fourhorsemen harus mampu menyelamatkan diri mereka sendiri melalui keahlian sulap ketika dihadapkan dengan kekuatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di sisi lain, Solomon juga mampu menyajikan kedalaman karakter yang jauh lebih baik. Karakter-karakter yang di versi pertama tidak mendapatkan story plot yang lebih dalam, kali ini mereka mendapatkan side-plot seperti Merritt McKinney (Woody Harrelson) yang ternyata memiliki saudara kembar yang tak kalah mengganggu, ataupun ketika Jake Wilder (Dave Franco) mendapatkan pujaan hati. Solomon pun juga tetap setia terhadap side-plot ‘balas dendam’ Rhodes yang mendapatkan tambahan penjelasan pada versi sekuel ini. Kehadiran Caplan yang menggantikan Adams pun memberikan nafas segar, walaupun Caplan tidak secantik Adams tetapi karakter Caplan yang humoris memang dihadirkan untuk memancing tawa audiens.

Secara umum, movietard menyukai Now You See Me 2, yang kali ini mengajak audiens menikmati petualangan The Fourhorsemen dalam sorotan warna warni kota Macau dan London. Penyutradaraan M Chu memang tidak menyajikan aksi yang se-thrilling suguhan Leterrier yang memegang seri pertamanya karena seri kedua ini tidak memiliki plot tiga babak yang serapi seri pertama. Ya, jika dibandingkan dengan prekuelnya, versi pertama tetaplah yang paling menyenangkan dan tampil lebih ‘gila’ karena di kala itu, The Fourhorsemen masih selalu menggunakan panggung untuk pertunjukkan sulap mereka. Dalam sekuel ini, pertunjukkan ‘pencurian’ tidak lagi dilakukan di panggung dan cenderung menjadi misi tertutup. Well, bukan hal yang buruk memang, tetapi dengan plot tersebut, Now You See Me 2 menghilangkan esensi terbesar dari kehadiran The Fourhorsemen sebagai pesulap. Ketika akhirnya pun The Fourhorsemen melalukan grand show di tengah London, menurut movietard, penyelesaian atas show tersebut tak ‘seindah’ grand show mereka kala di New York.

Walaupun aksi dan trik sulap yang disajikan dalam sekuel ini tak seapik dari versi pertama yang membuat movietard berdecak kagum, movietard tetap menikmati Now You See Me 2 sebagai sebuah hiburan yang menyenangkan. Dengan story plot yang cukup baik, pace yang terjaga hingga akhir film walaupun sekuen aksi yang diberikan tidak sebaik Now You See Me, dukungan aktor dan aktris yang menyegarkan mata *siapa yang tidak jatuh hati kepada Eisenberg yang tampil dengan potongan rambut baru?*serta balutan misteri yang belum sepenuhnya terkuak *siapa yang tidak penasaran dengan kelompok The Eye?*, Now You See Me 2 lagi-lagi menjadi kuda hitam pada musim panas ini. Movietard sendiri yakin akan ada edisi ketiga dari franchise ini yang mungkin akan di-release beberapa tahun lagi. Sedikit catatan untuk Solomon, jika memang akan kembali menulis seri ketiga, please, kembalikan The Fourhorsemen untuk beraksi di atas panggung, karena hakikatnya, mereka adalah pesulap yang memang ditakdirkan untuk menhibur audiens, apalagi, sangat disayangkan jika tampang sekece Ruffalo, Eisenberg dan Franco hanya tampil dalam aksi tertutup.

Semua gambar diambil dari IMDB